Developer's Note

More Post

Some More Post

Recent Comments

Video

LIke Us

Pages

Online Sekarang

WAKTU SEKARANG

berita populer

Labels

Jossdiator 2013

Jossdiator 2013

Jumat, 21 Januari 2011

Pelecehan Seksual di Kantor

Adanya Stimulus yang Memancing

Sikap merespon pelecehan seksual dalam lingkungan teman sekantor memang berbeda-beda. Ada yang menganggapnya hal biasa, adapula yang begitu sensitif menghadapinya.

Pelecehan seksual terjadi sebetulnya bisa dikarenakan suatu hal. “Kalau tidak ada stimulus, tentu tidak ada respon,” ujar Eva Rosalina, psikolog dari Pusat Pelayanan Psikologi Pikori Batam.

Eva pun mengungkapkan, pelecehan seksual ini bisa dikarenakan wanita sendiri yang memancing pihak lelaki untuk menggoda. Akibatnya, muncullah respon dari lelaki untuk melecehkan.

Misalnya dari cara berpakaian pihak wanita yang menggunakan rok mini atau baju berbelahaan dada rendah inilah yang dapat memicu pria untuk melakukan pelecehan seksual.

Sindiran-sindiran atau joke yang ‘jorok’ pun bisa memicu munculnya pelecehan seksual. “Apalagi kalau direspon dan sampai berkembang,” imbuh Eva.

Masing-masing orang biasanya memiliki respon yang berbeda-beda terhadap joke ini. Ada yang menganggap jike atau guyonan itu menjadi hal yang biasa, adapula yang mungkin merasa sudah kelewat batas.

“Kita bisa beri batasan mana yang bisa kita terima dan mana yang melebihi batasan. Joke ini bisa diberi timbal balik. Tapi jika tidak bisa diterima, hindari,” saran Eva untuk menghindari pelecehan seksual. (ika)

Bisa Beri Tahu Atasan

Jika pelecehan seksual terjadi di lingkungan kantor kita, mungkin kita bisa menghindarinya untuk menunjukkan sikap kalau kita tidak menginginkan adanya sikap tersebut. Namun jika si pelaku tetap terus menerus tidak menunjukkan perubahan ada dua hal yang bisa dilakukan.

“Bisa sampaikan keberatan itu secara personal. Beri tahu baik-baik dan jangan beri tahu ke teman-teman lain. Ini agar ia tidka menjadi lebih agresif atau justru saling memperlamalukan,” ujar Eva.

Sebagai wanita pun perlu untuk mengoreksi diri apabila memang perilaku kita mungkin justrui menjadi pemicu adanya pelecehan seksual yang dilakukan oleh wanita. Caranya tentu dengan menjaga sikap tubuh sehingga bisa bersikap secara profesional.

Kemudian yang perlu dijaga dari wanita adalah cara berpakaian. “Tentunya berpakaian tertutup dan terbuka menimbulkan sikap respon yang berbeda dari mereka,” imbuh Eva.

Apabila sikap pelaku ini benar-benar sudah keterlaluan, kita bisa melaporkanya kepada atasan. Caranya dengan melakukan secara tertutup. “Tunjukkan fakta-fakta yang ada,” ujar Eva untuk menghindari adanya kesan kalau kita bukan berniat untuk memburuk-burukkan orang lain. (ika)

Saling Mengingatkan Teman

Tidak selamanya pelecehan seksual diakibatkan oleh para pria. Wanita pun bisa turut andil dalam timbulnya pelecehan seksual apalagi jika ia bersikap atau berpakaian yang dapat memunculkan stimulus.

Namun mungkin menjadi menjengkelkan apabila ada seorang teman wanita yang meski sudah berulang kali diingatkan atas sikap dan perilakunya, tidak menunjukkan perubahan. Sehingga ia pun masih kerap dijadikan bahan pelecehan seksual.

“Perlu saling mengingatkan apabila ada sikap teman yang kurang menyenangkan tersebut,” solusi dari Eva.

Jika sudah keterlaluan ketika berulangkali diingatkan, kita bisa meminta bantuan orang lain yang dirasa lebih dekat dengannya untuk mengingatkan.

Bagaimana jika masih tidak ada perubahan? Caranya sama, yaitu dengan mengatakan hal tersbeut kepada atasan. (ika)


Sumber :http://ikapunyaberita.wordpress.com/2006/11/21/pelecehan-seksual-di-kantor/

Komentar

Isi Pulsa

www.opulsa.com